Dalam kesempatan kali ini, kita akan mengupas beberapa contoh kesalahan penulisan, kaidah, kata baku, dan tidak baku yang sering muncul di ruang publik. Dengan mengenali dan memahami kesalahan ini, diharapkan kita dapat lebih menghargai pentingnya bahasa dan penulisan yang baik dan benar. Berikut 10 contoh fenomena kesalahan bahasa dan penulisan di ruang publik:
1. Kesalahan: Kata "Mie" merupakan kata tidak baku dan kata "Djempol" memakai ejaan lama.
Koreksi: Bentuk baku dari kata "Mie" adalah "Mi", sedangkan bentuk ejaan baru dari kata "Djempol" adalah "Jempol".
2. Kesalahan: Kata "Snak"
Koreksi: Penulisan yang benar adalah "Snack", yang memiliki arti camilan dalam bahasa Indonesia.
Koreksi: Penulisan yang benar yaitu "Shooting"
5. Kesalahan: Kata "Jadoel" memakai ejaan lama
4. Kesalahan: Kata "Waroeng" memakai ejaan lama
Koreksi: Ejaan baru dari kata tersebut adalah "Warung"
Koreksi: Ejaan baru dari kata tersebut adalah "Jadul"
7. Kesalahan: Kata "Ramadhan" merupakan bentuk tidak baku
6. Kesalahan: Kata "Besuk" merupakan kata tidak baku
Koreksi: Bentuk baku sesuai KBBI yaitu "Besok"
Koreksi: Bentuk baku dalam KBBI yaitu "Ramadan"
8. Kesalahan: Kata "Parcel"
Koreksi: Bentuk baku dari kata tersebut dalam KBBI adalah "Parsel"
9. Kesalahan: Kata "Scand", "Kebutuhnan", dan "Terimakasih"
Koreksi: Penulisan yang benar dari kata "Scand" yaitu "Scan", yang memiliki arti memindai dalam bahasa Indonesia. Penulisan yang benar dari kata "Kebutuhnan" yaitu "Kebutuhan". Kaidah penulisan yang benar dari kata "Terimakasih" yaitu "Terima kasih" (dengan spasi antara kata "terima" dan "kasih").
10. Kesalahan: Kata "Sekertariat" merupakan bentuk tidak baku.
Koreksi: Bentuk baku dalam KBBI yaitu "Sekretariat"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar